Aquair Indonesia

Menu
 

Artikel

Hardscape Aquascape: Jenis-Jenis Batu dan Kayu yang Populer

Hardscape aquascape adalah elemen-elemen keras yang digunakan untuk membuat dekorasi dalam akuarium, seperti batu, kayu, pasir, atau kerikil. Desain hardscape berfungsi untuk menciptakan suasana alami, menarik, dan harmonis di dalam akuarium. Hardscape juga dapat membantu menentukan tema atau gaya aquascape yang diinginkan, seperti iwagumi, forest, waterfall, atau natural.

Namun, tidak semua jenis batu atau kayu cocok untuk digunakan sebagai hardscape aquascape. Ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memilih hardscape, seperti keamanan, kekuatan, keindahan, dan kesesuaian dengan tema atau gaya aquascape. Keamanan berarti hardscape tidak boleh beracun, mengandung tanin, atau mempengaruhi parameter air, karena dapat membahayakan ikan dan tanaman air yang ada dalam akuarium. Kekuatan berarti hardscape harus kuat, tahan lama, dan tidak mudah lapuk atau rapuh saat terendam air. Keindahan berarti hardscape harus memiliki bentuk, warna, tekstur, dan ukuran yang sesuai dengan tema atau gaya aquascape yang Anda inginkan. Kesesuaian berarti hardscape harus dapat berpadu dengan elemen-elemen lainnya dalam aquascape, seperti tanaman air, ikan, cahaya, dan latar belakang.

Jenis-Jenis Batu untuk Hardscape Aquascape

Hardscape Black Seiryu Stone

Batu adalah salah satu elemen hardscape yang paling sering digunakan, karena dapat memberikan kesan alami, kuat, dan menarik pada aquascape. Namun, tidak semua jenis batu cocok untuk digunakan sebagai hardscape. Ada beberapa jenis batu yang populer digunakan untuk hardscape, karena memiliki ciri-ciri, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis batu yang dapat Anda pilih untuk hardscape aquascape Anda:

  • Seiryu Stone: adalah jenis batu yang berasal dari Jepang, yang memiliki warna abu-abu kebiruan dengan garis-garis putih yang menyerupai pemandangan pegunungan. Seiryu stone sangat cocok untuk membuat hardscape dengan gaya iwagumi, yaitu gaya aquascape yang hanya menggunakan batu sebagai elemen utamanya. Seiryu stone dapat memberikan kesan dramatis, elegan, dan dinamis pada aquascape. Namun, seiryu stone juga memiliki kekurangan, yaitu dapat mempengaruhi konsentrasi Kalsium/Magnesium, karena mengandung kalsium karbonat.
  • Dragon Stone: adalah jenis batu yang berasal dari Asia, yang memiliki warna cokelat kemerahan dengan lubang-lubang yang menyerupai sisik naga. Dragon stone sangat cocok untuk membuat hardscape aquascape dengan gaya forest, yaitu gaya aquascape yang meniru suasana hutan dengan menggunakan banyak tanaman air dan kayu. Dragon stone dapat memberikan kesan alami, hangat, dan eksotis pada aquascape. Kelebihan dari dragon stone adalah tidak mempengaruhi pH dan kekerasan air, sehingga dapat kita gunakan untuk berbagai jenis aquascape.
  • Lava Rock: adalah jenis batu yang berasal dari hasil letusan gunung berapi, yang memiliki warna hitam atau merah dengan tekstur berpori. Lava rock sangat cocok untuk membuat hardscape aquascape dengan gaya natural, yaitu gaya aquascape yang meniru alam dengan menggunakan berbagai elemen hardscape dan tanaman air. Lava rock dapat memberikan kesan kontras, unik, dan berani pada aquascape. Kelebihan dari lava rock adalah ringan, mudah tenggelam, dan dapat menjadi tempat hidup bagi bakteri baik yang bermanfaat untuk siklus nitrogen dalam aquascape. Namun, kekurangan dari lava rock adalah dapat mengotori air dari debu atau serpihan batu, sehingga cuci bersih lebih dulu sebelum kita gunakangunakan.

Jenis-Jenis Kayu untuk Hardscape Aquascape

Kayu adalah salah satu elemen hardscape aquascape yang paling sering scaper gunakan, karena dapat memberikan kesan alami, hangat, dan menarik pada aquascape. Namun, tidak semua jenis kayu cocok untuk kita gunakan sebagai hardscape. Ada beberapa jenis kayu yang populer yang kita gunakan untuk hardscape, karena memiliki ciri-ciri, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis kayu yang dapat Anda pilih untuk hardscape Anda:

  • Spiderwood: memiliki bentuk yang bercabang-cabang dan menyerupai kaki laba-laba. Spider wood sangat cocok untuk membuat hardscape dengan gaya forest, yaitu gaya aquascape yang meniru suasana hutan dengan menggunakan banyak tanaman air dan kayu. Spider wood dapat memberikan kesan alami, unik, dan artistik pada aquascape. Kelebihan dari spider wood adalah ringan, dan memiliki warna yang senada dengan tanaman air. Namun, kekurangan dari spider wood adalah tidak akan langsung tenggelam dan perlu terendam selama sekitar satu minggu hingga benar-benar jenuh. Jumlah tanin yang terlepas jauh lebih sedikit. Setelah kayu laba-laba Anda terendam, ada potensi terbentuknya biofilm putih.
  • Kayu rasamala: Memiliki banyak cabang serta berwarna kemerahan dan menjadi salah satu jenis kayu yang populer untuk para aquascaper. Mengandung zat tanin atau zat dalam kayu yang dapat membuat air keruh. Salah satu caranya dengan merendam selama satu minggu, bahkan bisa lebih.
  • Kayu Santigi: Tidak banyak tanin yang keluar dari kayu santigi, sehingga kayu ini lebih mudah kita proses. Anda tidak perlu merendamnya selama beberapa hari. Kayu yang berasal dari Kalimantan dan Sulawesi ini cocok untuk tema natural. Kayu ini memiliki tekstur dan serat yang alami. Bentuknya juga unik, dengan serat dan lengkungan yang sangat terlihat.

Ringkasan

Kita telah mengetahui beberapa jenis batu dan kayu yang cocok untuk hardscape, seperti seiryu stone, dragon stone, lava rock, spider wood, santigi, dan rasamala.

Coba dan bereksperimenlah dengan berbagai jenis hardscape aquascape, serta mengutamakan keselamatan dan kesehatan ikan dan tanaman air yang ada dalam akuarium. Anda dapat membuat aquascape yang indah, sehat, dan sesuai dengan selera.Semoga artikel ini bermanfaat dan terima kasih telah membaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *